SERULING BUAT RANTI PART 8
#Tagur Hari Ke-19
Setelah mendengar semua ungkapan perasaan Rangga. Ranti tertegun sejenak, bibirnya seakan kelu. Ranti tidak menyangka sama sekali bahwa Rangga mempunyai perhatian kepadanya. Tatapan Rangga membuat Ranti tertunduk malu. Sehingga suasana menjadi kaku. Ranti ingin cepat berlalu dari hadapan Rangga karena hari semakin sore. “Ranti...aku tidak dapat memaksamu, tetapi aku akan tetap menunggu sampai pintu hatimu terbuka untukku.” Bisik Rangga di telinga Ranti dengan lembut.
Akhirnya di persimpangan jalan itu, Rangga dan Ranti berpisah. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Rangga tampak lega karena telah berani mengungkapkan perasaannya kepada Ranti, gadis pujaan yang telah bersarang di hatinya. Sementara Ranti tampak begitu gugup dan serba salah. Perkataan Rangga masih terngiang-ngiang di telingannya. Tetapi entah mengapa Ranti merasa bahagia ketika Rangga mengatakan semua itu kepadanya. Mungkinkah Ranti juga merasakan hal yang sama? Entahlah. Tapi senyum Ranti begitu indah di kala menyambut datangnya senja diiringi langit jingga yang merona.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sejuk hati membaca romantikanya ya Bu..mantap Bu Hafni lanjut
Terima kasih, Bu. Sukses selalu Bu Sri Rahmalina. Barakallah
Sejuk bun bacanya, ditunggu kelanjutannya